Wajah-wajah setelah diceramahi

19 August 2008

Pengalaman yang cukup menyedihkan dialami oleh 2 orang temanku kemarin (18/7). Mereka berdua dari ITTelkom datang ke kota untuk melepaskan kejenuhan, tapi tak disangka dan tak diduga-duga, ada seorang ibu-ibu yang jadi marah-marah tak tahu diri sama mereka berdua.

Jadi begini ceritanya. Si ronald kenalan sama seorang ibu dengan keponakannya di angkot dayeuh kolot. Mereka berdua memang tidak berpakaian formal. Tapi sepertinya dari awal ibu tersebut tidak menyukai kehadiran mereka berdua di angkot tsb. Sampai suatu saat si ronald berkata kepada keponakan ibu tersebut yang baru lulus di Poltek Telkom, "Wah, klo begitu kenalin aku sama teman-temanmu yah, klo bisa yang boru Simanjuntak ajah". Lantas si Ibu langsung nyerocos, "Omongan mu ga intelek, ga masuk di pikiran aku semuanya. Memangnya kau diijinkan orang tuamu pacaran?". Ronald pun menjawab, "Iya, diijinkan kok, udah kuliah pasti boleh asalkan ga macem-macem".

Lebih parah lagi, si Ibu ini malah nyolot, "Berarti keluargamu ga beres. Kalian itu seharusnya ga boleh pacaran, anakku aja kenal sama perempuan umur 30 tahun, dan bla bla bla..." lanjutnya, "kalian liat anakku ini, dia jenius, 16 tahun sudah kuliah". Si ronald pun membalas, "memang SPMBmu lulus dimana". Bukannya dijawab sama keponakan si ibu td, malah lgsg aja si Ibu menjawab, "Dia ga lulus di kedokteran usu karena cuma 1 pilihan dia, coba dipilihnya satu lagi di kedokteran UI, pasti lulus dia".

Tak diam hanya di situ, lalu si ibu ini pun mulai pamer-pamer lagi, "Kalian jangan jadi orang-orang yang menyusahin orang tua saja. Kami ini dari keluarga intelek. Kalian liat anak-anakku, satu di Imigrasi, satu udah jadi hakim, satu di kejaksaan, lulusan USU semua mereka. Biar kalian tau, USU itu lebih bagus dari ITB". Dan aksi ceramah pun berlanjut sampai akhirnya mereka keluar dari angkot buahbatu-kelapa. Si ronal pun ga mau melawan karena di perkenalan, ternyata si ibu itu boru Hutabarat juga, sama seperti si Ronald.

Yang jadi catatan dari saya mengenai ke-TOLOL-an dan ke-SOMBONG-an si ibu tadi:
1. Omongan ga intelek itu gmn memangnya? Memangnya hanya gara-gara minta kenalan jadi dibilang ga intelek. Atau orang dianggap intelek kalau memakai jas dan dasi? Seandainya inferensinya dianggap begitu, Monyet + Jas + Dasi = Intelek dong?
2. Secara formal, si Ronald memang sudah diijinkan pacaran oleh orang tuanya dan keputusan itu adalah hak orang tuanya, ga perlu si ibu tadi mengomentari tentang keputusan orang tuanya.
3. "Anakku kenal perempuan setelah umur 30 tahun" berarti anaknya TOLOL atau terlalu JELEK, sampai-sampai ga ada perempuan yang mau kenalan sama dia. Atau gara-gara didikan ibu ini yang terlalu keras, sehingga psikologi anaknya pun jadi terganggu.
4. Keponakannya kuliah di umur 16 tahun. Perasaan, saya juga kuliah umur 16 tahun dan ga menganggap itu kelebihan, cuma sebagai hemat umur saja kok.
5. Keponakannya ga lulus SPMB, hanya lulus di Poltek Telkom dibilang jenius. Sedangkan si ronald yg tadinya lulus di Farmasi ITB, STAN, dan STTTelkom aja bukanlah hal yang superior. Atau jangan-jangan inferensi di Indonesia sudah berubah "Lulus di Poltek Telkom adalah jenius, lulus di ITB adalah hal yang biasa-biasa aja"
6. Ga lulus kedokteran USU, seharusnya tambah pilihan di kedokteran UI. TOLOL ga siy? Catatan resmi menyatakan kedokteran UI lebih sulit ditembus daripada kedokteran USU. Kalau kedokteran USU aja ga lolos, pengen kedokteran UI ...berarti si ibu tadi GA TAU DIRI.
7. Si ibu pamer tempat kerjaan anak-anaknya, maksudnya apa niy? Ga perlu kan si Ronald menjelaskan latar belakang keluarganya. Lagian memangnya di instansi terkait dapet kerjaan apa siy? Tukang sapu atau satpam? Lagian instansi yang disebutkan tadi sudah umum terkait kasus-kasus yang melanggar hukum (suap ataupun korupsi), jadi ga usah terlalu bangga kali lah.
8. USU lebih bagus dari ITB? bagian mana yang lebih bagus dari ITB? Katakan ada nilai yang lebih baik, lebih banyak hal yang lebih baik ITB daripada USU.
9. Salut buat ketabahan si Ronald dikata-katain ibu ga tau diri itu. Karena menganggap ibu itu adalah saudaranya tanpa melihat apa status bapaknya sendiri. Kalau saja si Ibu tahu bahwa bapak si Ronald adalah ketua Marga Hutabarat se-Indonesia (mgkn se-SumateraUtara, saya lupa), si Ibu td sudah pasti malu.
10. Sepertinya ga perlu teriak-teriaklah di angkot, jadinya semakin terlihat bahwa ibu itu adalah orang TOLOL

Setelah itu, kami pun melepaskan stress dan emosi kami di BIP. Ah, hari yg cukup menguras emosi.

wajah Ronald setelah diceramahi

wajah Niko setelah diceramahi

menciptakan kenangan, menghapus derita

17 August 2008


Teringat ku akan tawa di hari itu
Hari dimana semua derita kubuang dan kularung bersama ombak surut
Waktu-waktu dimana aku tak memikirkan sepenggal kerumitan

menikmati buah nyiur di sore hari

demi lautan yang membiru...
kurindu hadirnya gemercik air asin
demi angin yang berhembus...
kurindu hadirnya nyiur yang melambai-lambai
demi sahabatku yang kusayangi...
kurindu adanya tawa di bibirku dan hatiku
demi Engkau, penyelamat jiwaku...
kurindu menikmati kebaikanmu dalam hidupku

tawa dan kebahagiaan di samudera indonesia

menertawai kepergian si-laban

setelah melihat ke dasar laut
Akankah esok masih ada tawa?

apakah ini komplikasi?

14 August 2008

otakku tak sanggup lagi mengkotak-kotakkan pikiranku yang bercabang-cabang...

banyak masalah datang membelit

tak ada yang diselesaikan

hanya menguras tenaga, waktu dan pikiran

mengutuki orang tanpa henti...menjadi bukan diriku lagi...ya, itu bukan diriku

haruskah aku mengambil istirahat sejenak...untuk lari dari kenyataan?

atau, haruskah aku berhenti bernafas untuk sejenak....tidak, banyak orang akan meneteskan air mata

Oh GOD, aku bukan seorang PECUNDANG

kenapa aku tak dapat hidup tanpa bantuanMU?

Hidup ini serasa semakin berat dan berat saja. Sekilas lalu, aku masih bisa menonton film-film kesukaanku di layar monitor, tapi sekarang aku selalu melayangkan pikiran ke hal-hal yang "BERAT" untuk kapasitas seorang mahasiswa. Jujur aku bertanya, "Kenapa aku harus berpikir ke sana, kalau itu belum perlu saat ini", dan seperti orang gila aku menjawab sendiri, "Kamu tidak seperti teman-temanmu yang bisa dalam segala hal, yang lebih memiliki banyak hal dari diriku sendiri, dan yang lebih berkepribadian baik dari pada sifat-sifat yang kumiliki"....oleh sebab itu aku mau tak mau harus mengambil bagian dalam kumpulan orang-orang agresif itu.

Dan pertanyaan berikutnya, "Apakah diriku mampu?". Kenapa pertanyaan ini selalu terngiang-ngiang di telingaku, dengan urusan-urusan yang begitu membelit, Tugas Akhir, professional community, club-club di kampus, paduan suara dan lain-lain...termasuk pertemanan yang rumit-rumit itu (terkadang berusaha menyesuaikan dengan psikologi semua orang sangat sulit dilakukan).

Satu hal yang pasti, aku selalu menanamkan itikad bahwa, aku tidak harus selalu mampu, namun aku harus selalu berusaha. Tidak ada kata 100% benar, tidak ada kata 100% teman, tidak ada kata 100% baik. Lebih tepat jika dikatakan, berusaha untuk benar, menyesuaikan keadaan dengan teman dan membuat orang lain menerima dengan baik.

Ah...sulit...

Be positive, jangan menganggap segala sesuatunya serba kekurangan (tidak semua orang seperti aku, memiliki keluarga yang sayang sama aku, bisa kuliah di tempat yang superb, kecukupan secara finansial, punya teman-teman yang membangun...)

Be reactive, sepertinya aku harus lebih peka lagi terhadap lingkunganku dan orang-orang di sekitarku

Be diligent, terhadap semua rutinitas yang harus kulakukan

Commitment, semua hal harus kutuntaskan, bagaimanapun hasilnya

Nasib Buruk Dengan Celengan

04 August 2008

Walaupun selalu bernasib tidak mujur dalam hal menabung, aku selalu terinspirasi untuk menabung.

Kisah 1.
Pertama kali aku punya celengan, kira-kira ketika aku berumur 3 atau 4 tahun (tahun 1991). Celengan itu berbentuk gembok (warna dasarnya hitam, warna kaitnya silver), hadiah dari bapakku. Mungkin pikirnya, "Anakku ini harus diajari menabung, biar nanti jadi orang sukses, seperti Widjojo Nitisastro". Hehehe, jadinya aku punya hobi baru, yaitu menabung.

Setiap kali bapakku mau pergi ke kantor, aku berlari kepadanya sambil bawa celengan dan minta diisi. Biasanya diisikan uang Rp. 100 logam yang jaman dulu masih bergambar wayang. Begitu juga kalau mama pulang dari arisan, biasanya sambil makan kue yang dibawanya, aku bawakan juga celengan supaya diisi. Paling senang kalau kakek, nenek, paman atau tante datang ke rumah, langsung saja ditawari untuk mengisi celengan. Tidak tanggung-tanggung, biasanya mereka memberi Rp. 1000 atau Rp. 500, bahkan pernah memberi uang Rp. 10.000 (pecahan tertinggi waktu itu). Yang paling tidak tahu malu, ketika tamu datang berkunjung, tetap saja aku membawa celengan supaya diisi oleh mereka.

Kisah sedih pun datang ketika adikku, Agustina mengetahuinya. Dia ikut-ikutan meminta uang lalu mengisinya ke celenganku. Sampai suatu saat dia bosan dan menyuruh mamaku memotongnya tanpa sepengetahuanku. Parahnya, mamaku tidak adil, aku cuma dikasih uang Rp. 5000 dari semua tabungan yang kumasukkan ke celengan. Dan itupun kukasih ke mama lagi supaya dijaga. Akhirnya aku pun lupa masalah itu, dan tidak pernah menagih kembali uangku.

Kisah 2
Ketika kami pindah rumah ke Jl. Pelajar Timur No. 138 Medan (waktu aku kelas 2 SD, tahun 1993), bapakku membelikanku sebuah celengan unik. Bentuknya seperti rumah, atapnya berwarna merah, temboknya berwarna putih. Bahkan ada kuncinya, jadi bisa dibongkar lagi kalau perlu uang. Nah, kuncinya kusimpankan kepada mama.

Aku selalu menabung uang Rp. 300 setiap hari (diberi bapakku sebagai ongkos, uang jajan, dan tabungan). Termasuk uang-uang yang diberi keluargaku yang lain, juga kumasukkan ke sana. Celengan itu kusembunyikan di lemari pakaian mama, di tempat yang paling tinggi, dimana aku harus memanjatnya untuk dapat meraihnya. Namun naas datang lagi, adikku mengetahui letak kunci dan celenganku, dan membongkarnya hingga tak bersisa. Setelah itu, celengan itu kulempar sampai rusak, yah karena emosi.

Kisah 3
Ketika aku kelas 5 SD (tahun 1996), bapakku kembali membelikanku celengan besar, berbentuk kendi, terbuat dari tanah liat. Celengan itu berat sekali dan selalu kuletakkan di ruang tamu. Tiap hari aku menabung, lalu kugoyang-goyangkan agar gemerincing uang di dalamnya terdengar. Sampai di suatu ketika ketika aku pulang sekolah, celengan itu tidak di sana lagi. Kutanya ke mama, jawabnya, "Tadi celenganmu jatuh dan pecah, uangnya mama simpan saja yah, nanti mama buatkan rekening di Bank". Senang sekali rasanya bisa punya rekening di Bank

Kisah 4
Naik kelas 6 SD (tahun 1997), ketika jalan-jalan di pasar, aku melihat celengan plastik lucu, berbentuk ayam, berwarna merah hati. Kubeli dengan harga Rp. 300 dan kusimpan di kamarku. Sebenarnya pintu kamarku selalu tertutup, sehingga jarang ada yang masuk ke kamar dan mengetahui keberadaan celengan ini. Seperti biasa, aku tidak pernah jajan dan selalu memasukkan semua uang yang kupunya ke celenganku.

Sampai suatu kala di tahun 1998, ketika aku pulang dari liburan dari jakarta bersama keluarga tanteku selama sebulan, aku melihat leher ayam itu telah ter"gorok" hingga hampir putus. Setelah kuselidiki, ternyata adikku yang melakukannya. Aku marah-marah kepada mama, tapi mamaku bilang, "Ya sudahlah, kan masih ada rekening yang di Bank BUKOPIN".

Kisah 5
Rekening yang dulu dibuatkan oleh mama di Bank BUKOPIN tertulis atas nama Manaksak Kristina co Wijoyo Batara (tahun 1996). Dengan bangganya selalu kuceritakan ke teman-teman SD-SMPku, bahwa aku sudah punya rekening sendiri. Seluruh uang yang kupunya kutabung ke sana, ya kutitipkan ke mamaku agar dimasukkan. Senang sekali rasanya menghitung uangku bertambah sedikit-demi sedikit karena adanya bunga bank. Sampai-sampai aku hitung-hitung uangku akan menjadi puluhan juta dengan bunga bank selama 50 tahun.

Hahaha...kami sekeluarga pun berlomba-lomba mengisi uang di bank, pemenangnya tetap kakakku, Tumiur Kristanta dan Parinsan Kristanti. Karena biasanya dia juara kelas, dan selalu mendapat banyak uang ketika pembagian raport. Oya, setiap bagi raport, ayahku biasa memberikan uang Rp. 10.000 untuk angka 9, Rp. 5000 untuk angka 8 dan Rp. 1000 untuk angka 7.

Suatu saat kakakku (Parinsan Kristanti) didiagnosa kanker darah (baca: Perjuangan Melawan Ganasnya Kanker Darah). Aku ingat, saat-saat itu banyak barang yang dijual. Mulai dari mobil (2 dari 3 mobil dijual), rumah kelahiranku di sibolga, beberapa bidang tanah, SEMUA perhiasan mamaku, termasuk semua deposito pun dicairkan. Mungkin karena masih kekurangan biaya pengobatan, tanpa kusadari ternyata semua rekening kami ditutup. Aku baru menyadarinya ketika sudah kelas 2 SMA (tahun 2002), dan menerima alasan yang dikatakan mamaku.

Ya sudahlah, mungkin aku belum ditakdirkan punya tabungan/celengan...
Tapi aku masih tetap berharap jadi orang se-sukses Widjojo Nitisastro

Transkrip Rekaman Pembicaraan Di Pesawat Adam Air DHI 574

03 August 2008

Ini adalah transkrip rekaman pembicaraan di dalam cockpit pesawat Adam Air DHI 574 yang jatuh di perairan Majene, Sulawesi Barat tanggal 1 Januari 2007 lalu. Rekaman suara dapat anda dengarkan dari http://www.indowebster.com/Rekaman_Adam_Air.html . Titip doa untuk mereka yang telah meninggal dalam kecelakaan ini. Semoga transportasi udara Indonesia semakin aman dan nyaman.

(WARNING sound) : PULL…

Voice on DHI 574 cockpit : ini —-

ATC: trigana 161, the surface conditions, wind 290 degrees 07 knots, current visibility about 2 until 3 kilo mike, request descent?

in the background (Adam’s pilot chatting: —- —– headingnya…..ini posisinya dia, di sono…. iya 21 mile) .

TGN 161: say again sir?

ATC: trigana 161, visibility 2 until 3 kilo mike, surface wind 290 degrees 07 knots, runway in use runway 13, confirm ready for approach or make holding waiting for weather improvement?

TGN 161: affirmative, we are make holding

ATC: roger, trigana 161, now fly heading… ee… two six zero expect holding on one five miles mike kilo sierra, radial three one zero mike kilo sierra…

in the background (Adam’s pilot chatting: —- —– —–, ujung pandang…. bos…. ujung pandang jelas?)

Voice on DHI 574 cockpit: aiyyah…. cuaca di mike kilo sierra (means…. Makassar… ampun deh)

TGN 161: —-heading 260, 15 miles holding, trigana 161

Voice on DHI 574 cockpit: loh, ini DMEnya nih yah…

iya makanya juga ngaconya disitu

nah, ini mike kilo sierra

yah…

ATC: adam 574 confirm maintain heading 070 or tracking to DIOLA?

DHI 574: affirm

mach 74 maintaining 070…

Voice on DHI 574 cockpit : Bearing 074

anginnya dah mulai normal lagi

iyah….

ATC: Syahrizal confirm? (ATC asking for pilot’s name)

selamat tahun baru mas….

DHI 574: Gatu

ok dicopy, disampaikan nanti, Insyaallah….

Voice on DHI 574 cockpit: —- koq DMEmu beda sama DME gambarnya ini

iyah…

ngaco dia tuh brarti

dah ngaco dah emang …dah ngaco

udah mulai gambar bambu ini

udah, kita percaya ama ini aja deh…

hehehe… iyalah….

—- cewe-cewe

makanya, terlalu jauh banget

—-

___noise___

salah lagi ini dia….

—-

iya nih

coba.. tolong confirm posisi aja, confirm on radial sekian.. 124 DME gitu

(on the background, FO calling ATC)

ATC: go ahead

—- : —- —-

DHI 574: roger… adam 574 position is 125 miles mike kilo sierra, crossing radial 307 mike kilo sierra

Voice on DHI 574 cockpit: ok….. that’s confirm… that’s confirm

affirm

iya khan.. ngaco

ngaco FIDSnya udah —-, FMSnya…

FMS telah mengacaukan dirinya sendiri… UEDANN opo…

oi terbangnya melanglang buana eh….

TGN 161: trigana 161, maintain visibility now

ATC: standby one

Voice on DHI 574 cockpit: ini aja kep yah

coba ini.. apa.. ee.. gw pake ini aja deh untuk navnya, pake —- audio altitude

yes

yah ini aja

TGN 161: Trigana 161 request visibility now?

ATC: standby one

TGN 161: standby

Voice on DHI 574 cockpit: masuk ke….

fail aja

fail?

yah, vault aja nih

—-

ntar attitude (or) altitude aja nih

ada semua —- cable? (probably AM/Air Mechanic try to repair something on cockpit)

attitude (or) altitude? nggak..

yang laen…

ATC: trigana 161 the visibility 2 until 3 kilo mike and runway change, 290 degrees 08 knots

Voice on DHI 574 cockpit: (Adam’s AM: klo angin dan headingnya saja, masukin ini …)

TGN 161: copied, trigana 161

Voice on DHI 574 cockpit: —- SELCAL dan altitude

masukin ini

heading brapa nih kep? (FO asking)

zero… zero seven nine yah (captain)

iya

masukin ini keatas

TGN 161: trigana 161, request ILS.. visual at runway 13

ATC: trigana 161, ee.. roger make left turn now heading on zero zero one descent two thousand feet, clear ILS approach runway 13

Voice on DHI 574 cockpit: ini kep?

taro NAV lagi….

TGN 161: trigana 161, ….descent to two thousand confirm?

(in the background, warning sound ….—-….)

ATC : affirm

Voice on DHI 574 cockpit: taro NAV lagi, taro NAV lagi….

TGN 161: descent to two thousand, trigana 161

Voice on DHI 574 cockpit: yes?

taro NAV lagi (in the background, WARNING sound …. —- …. WARNING alarm)

taro NAV lagi

NAV!…… ok kep?

JANGAN DIBELOKIN Nih… kita —- —–

captain, captain, captain…

(WARNING sign…. ticking….)

aduh kep, kep, kep….

ya, ya…

Allahuakbar……. Allahuakbar…….. Allahuakbar…….. Allahuakbar……..

DHI 574: Mayday…..

Voice on DHI 574 cockpit: argh…

Allahuakbar….

DHI 574: MAYDAY… MAYDAY…!!

Voice on DHI 574 cockpit: Allahuakbar….

allahuakbar….

(…sounds like windshield kracking…)

argh…

allahuakbar….


NB :

  • DHI …. ICAO Code for Adam Air, such as GIA (Indonesia), MNA (Merpati), TGN (Trigana), LNI (Lion)
  • Mike kilo sierra = MKS …. Alat bantu navigasi (VOR) di Ujung Pandang
  • ATC …. Air Traffic Controller. Dalam percakapan ini adalah suara dari Ujung Pandang Approach (UPG APP).
  • DME = Distance Measuring Equipment….. alat bantu penentu jarak ke station tertentu.
  • DIOLA…. DR/Dead Reckoning point. Koordinat pada titik tertentu di bumi (used for navigation).
  • FO = First Officer…. Copilot.
  • FMS = Flight Management System…. Komputer di cockpit yang berfungsi mengatur penerbangan dari pesawat tsb.

Kalau dicermati, rekaman percakapan ini mirip dengan persoalan yang dihadapi almarhum Kapten Pilot Refri A Widodo dan kopilot Yoga di kabin pesawat naas itu. Berdasarkan penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pesawat yang membawa 96 penumpang ini awalnya dihantam cross wind (angin yang tiba-tiba muncul dari arah samping pesawat) yang membuat pesawat keluar dari lintasan. Pilot kehilangan posisi.

Berdasarkan rekaman pembicaraan antara kokpit AdamAir dengan Air Traffic Control (ATC) Makassar pesawat diduga keluar jalur lintasan penerbangan dari Surabaya-Manado. Kokpit AdamAir sempat meminta ATC Makassar memandunya.

Ketika pilot melaporkan adanya cross wind, radar ATC Makassar menangkap pesawat bergeser ke luar lintasan ke arah barat. ATC lantas meminta pesawat mengubah arah. Namun, sebelum mencapai jalur pesawat sudah hilang dari radar.

Sementara itu, berdasarkan analisis KNKT, pesawat yang terbang pada hari pertama tahun 2007 itu mengalami kerusakan alat bantu navigasi inertial reference system atau IRS.

Pilot mengalami disorientasi spasial, tidak menyadari kemiringan pesawat. Kemiringan pesawat mencapai 100 derajat dan posisinya menunduk 60 derajat. Pesawat meluncur sangat kencang dengan kecepatan Mach 0,926 atau setara dengan 1.100 kilometer per jam. Padahal, kecepatan normal Mach 0,82. Akibatnya pesawat tidak mampu lagi dikendalikan dan jatuh ke laut.


Related Article:

Sebentar lagi AdamAir juga akan jatuh

Landing in Bandung

[LIVE BLOGGING] Kekeluargaan di Warung Urang Bandung

02 August 2008

Berikanlah sedikit waktumu untuk menikmati anugrah Yang Maha Kuasa

Setelah melalui hari bersama hal-hal yang berbau "profesional", akhirnya tibalah saat untuk aku menikmati waktu-waktu dengan santai. Saat ini yang terpikir olehku, menghilangkan penat itu dengan menikmati "rasa" dan "suasana". Kedua hal ini yang membuat orang memburu tempat-tempat yang mampu menyediakannya. Dan BENAR, hari ini aku menemukannya di Warung Urang Bandung.

papan nama Warung Urang Bandung

first impression yang membuat hati lebih damai

Awalnya siy, tujuan mampir ke Warung Urang Bandung ini karena rasa terima kasih karena restauran ini sering sekali membantu acara-acara Batagor, selain karena dikenalkan Aki Herry (jadi membuat aku penasaran). Namun ketika masuk ke dalam, suasana hati yang tadinya sedikit tegang, berubah menjadi lebih santai. Kuakui, berada di sana membuat hati jadi tenang, mungkin karena suasananya yang asri ditambah alunan alat musik khas sunda yang diperdengarkan melalui speaker dengan lembut. Pokoknya, FIRST IMPRESSIONnya manstab lah.
Sebagai informasi:
Warung Urang Bandung terletak di Jl. Supratman No. 45 A Bandung 40114.
Berada di perempatan jalan Supratman dan jalan Ciliwung, tidak jauh dari Telkom.
Warung ini menyediakan berbagai menu khas Sunda.
Anda dapat langsung datang atau melakukan reservasi pada saluran 022-7234235.
Tidak perlu khawatir masalah parkir karena halamannya cukup luas

Sedikit kuberjalan-jalan mencari tempat yang cozzy, ternyata berada di luar (baik lesehan, maupun duduk di kursi) sangat menyenangkan. Ada kolam kecil dengan ikan-ikan yang berenang-renang. Bahkan kolam itu berada tepat di bawah saung-saung tempat para tamu bisa menikmati makanan. Kuputuskan untuk duduk di dalam saja, biar bisa lebih berkonsentrasi menuliskan artikel ini, yah sambil melihat-lihat foto bangunan-bangunan bersejarah kota Bandung.

kolam yang begitu asri, tepat di sebelah/bawah saung

sebuah saung dengan kursi, uh romantis banget...

Kunyalakan laptopku dan mulai mengambil beberapa foto di sudut-sudut ruangan, sampai tibalah seorang Akang menyapaku dengan ramah dan menunjukkan menu makanan yang tersedia. Ada banyak jenis masakan Sunda yang tersedia, namun akhirnya pilihan jatuh kepada Nasi Liwet, Pencok Kacang Panjang, Ayam Bakar dan sebotol air mineral.

Sambil menunggu makanan datang, datanglah Kang Toni (pemilik Warung Urang Bandung) menyapaku. OMG, orangnya ramah banget, padahal kita baru kali ini bertemu, tapi suasana kekeluargaan itu sudah sangat terasa. Mulai dari perkenalan bahkan dia pun bercerita tentang kehidupannya yang "tidak jauh-jauh" dari dunia kuliner.
Baiklah, saya perkenalkan beliau yah....kang Toni itu nama lengkapnya Toni Iswanto. Pengalamannya di dunia kuliner sudah lebih dari 30 tahun. Hampir seluruh Indonesia sudah pernah dijalaninya, bahkan sudah sampai ke negara tetangga. Beliau menikah tahun 1995 dan sudah dikaruniai 2 orang anak. Beliau adalah teman dekat Aki Herry, bahkan mereka sudah dekat selama 6 tahun ketika berada di Bontang. Usaha terakhirnya adalah restauran Sari Sunda, dan mengambil alih Warung Urang Bandung sejak Maret 2008 (jadi restauran Warung Urang Bandung ini masih baru lhoo). Cukup sekian perkenalan beliau.

Melihat saya menggunakan laptop, Kang Toni memberikan security-key untuk dapat mengakses wifi di restauran ini. Dan tidak lama kemudian, tibalah makanan yang tadi saya pesan. Kang Toni mempersilahkan saya mencicipi masakannya. Bingung saya menghabiskan menunya: se'panci' nasi liwet, sepiring pencok, dan sepotong ayam kampung bakar benar-benar membuat aku harus berjuang keras untuk menghabiskannya. Gileee, kenyang banget cuy...

Satu hal yang kusayangkan, "Aku terlalu cepat mengambil keputusan". Setelah berbincang-bincang dengan Akang yang lain, katanya yang spesial dari Warung Urang Bandung adalah:
  • Sop Gurame (guramenya fresh lho, tapi yang paling maknyus itu kuahnya, KAMU HARUS COBA)
  • Lele Asam Pedas (lelenya memang biasa, tapi bumbunya saos lemon nanas yang buat pedas bercampur asam)
  • Es Ciliwung (potongan apel, nanas, strawberri, daging kelapa muda ditambah sirup melon dan air jeruk)
  • Juice 45 (kombinasi strawberry, jambu merah, jeruk lemon, yang membuat dahaga hilang....)

daftar menu di Warung Urang Bandung

menu-menu yang kupesan, perut pun menjadi SUPER kenyang setelah menyantapnya

Sedikit ilmu marketing yang saya dapat dari kang Toni:
  • Usaha restauran itu tidak mudah, perlu ketekunan dan keramahan dalam membina hubungan dengan tamu
  • Berikan apa yang dibutuhkan tamu, yaitu waktu santai untuk menikmati makanan
  • Sesuaikan dengan kebutuhan, jangan terpancing dengan penggunaan teknologi ketika hal tersebut memang belum dibutuhkan
  • Buatlah rasa kekeluargaan kepada semua orang, baik tamu, bahkan kepada pekerja. Mereka akan menjadi loyal kepada anda.

saya dan kang toni sedang berbincang-bincang

Sekian dulu informasi dari saya. Yang jelas, makan di Warung Urang Bandung tidak hanya makan masakan khas Sunda, tetapi juga makan dengan suasana yang asri dan tenang, juga dengan rasa 'kekeluargaan'. Makanya, kamu (mau orang Bandung ataupun dari luar kota) harus mencoba makanan di Warung Urang Bandung. Ga bakalan nyesel deh loe!

Warung Urang Bandung (Restoran Khas Sunda)
Jl. Supratman No. 45A
Bandung 40114
Telp. (022) 7234235

Harga dari Peperangan

Akhir-akhir ini aku berpikir tentang mereka yang pilihan hidupnya berbeda denganku. Mereka yang memilih untuk menjadi pengemis, membunuh anaknya, menjadi pelacur, gay, lesbian, transgender, mencuri, membunuh, merampok.

Saat ini aku tahu, mana yang benar dan mana yang tidak benar. Aku tidak bilang bahwa pilihan mereka benar, tapi aku juga tidak bisa bilang bahwa pilihan mereka itu tidak benar, karena ini semua cuma berdasarkan sisi pandang subjektifku.

Satu hal yang aku coba hargai dari mereka adalah proses pemilihan itu. Aku sadar tidak akan mudah untuk memilih menjadi gay atau lesbi, selalu ada peperangan besar dalam batin mereka. Terlepas dari hasilnya, mereka telah melewati sesuatu yang berat. Itu yang aku coba hargai.

Tak akan pernah mudah untuk menghilangkan sebuah nyawa..

Tak akan pernah mudah untuk mencintai orang yang salah..

Tak akan pernah mudah untuk mengganti jenis kelamin..

Tak akan pernah mudah untuk melepas keperawanan..

dan

Tak akan pernah mudah untuk memalingkan telinga..

Tapi satu hal yang pasti, ada alasannya sampai akhirnya mereka memilih itu. Pilihan mereka itu telah membuat status baru dalam hidup mereka, yang lebih dipandang dan lebih dihina. Betapa berat mereka harus memilih, menimbang-nimbang, pasti banyak tangisan dan mengorbankan banyak hal.

Aku akan mencoba mempelajari jalan pikiran mereka. Aku tahu mereka menjalani hidup ini dengan berat. Tapi satu hal lagi, walaupun mereka dicemooh ataupun telah membunuh, mereka tetap tidak membunuh diri sendiri.

Aku menghargai perang yang terjadi di diri mereka.

Penyelamat Raga

01 August 2008


Setiap orang membutuhkan teman, yaitu seorang yang dapat membantu anda dalam sebuah masalah. Teman mampu menyelamatkan anda ketika anda tak berdaya dan hampir tenggelam. Di-shoot 14 Maret 2008 di Sarana Olah Raga Ganesha, Bandung.

Peserta Qwords.com Photo Blog Competition 2008

Perburuan Kebanggaan


Ketika peluit dibunyikan, seluruh peserta pun berlomba sekuat tenaga memenangkan kejuaraan renang "Invitasi Renang Ganesha 2008". Di-shoot 14 Maret 2008 di Sarana Olah Raga Ganesha, Bandung.

Peserta Qwords.com Photo Blog Competition 2008

Cinta Sesaat


Kedua anjing ini dimiliki dua keluarga yang berbeda. Mereka bertemu, saling menyalak, dan ber-mesra-mesra-an. Entah apa yang dipikirkan mereka.

Peserta Qwords.com Photo Blog Competition 2008

Tarian Kebahagiaan


Seorang musisi jalanan memainkan musik tradisional (folksong), di sisi lain dua orang anak kecil (mungkin turis lokal) menari-nari mendengarkan musik itu. Di-shoot di kota Weimar, Jerman 27 Oktober 2007.

Peserta Qwords.com Photo Blog Competition 2008