Transkrip Rekaman Pembicaraan Di Pesawat Adam Air DHI 574

03 August 2008

Ini adalah transkrip rekaman pembicaraan di dalam cockpit pesawat Adam Air DHI 574 yang jatuh di perairan Majene, Sulawesi Barat tanggal 1 Januari 2007 lalu. Rekaman suara dapat anda dengarkan dari http://www.indowebster.com/Rekaman_Adam_Air.html . Titip doa untuk mereka yang telah meninggal dalam kecelakaan ini. Semoga transportasi udara Indonesia semakin aman dan nyaman.

(WARNING sound) : PULL…

Voice on DHI 574 cockpit : ini —-

ATC: trigana 161, the surface conditions, wind 290 degrees 07 knots, current visibility about 2 until 3 kilo mike, request descent?

in the background (Adam’s pilot chatting: —- —– headingnya…..ini posisinya dia, di sono…. iya 21 mile) .

TGN 161: say again sir?

ATC: trigana 161, visibility 2 until 3 kilo mike, surface wind 290 degrees 07 knots, runway in use runway 13, confirm ready for approach or make holding waiting for weather improvement?

TGN 161: affirmative, we are make holding

ATC: roger, trigana 161, now fly heading… ee… two six zero expect holding on one five miles mike kilo sierra, radial three one zero mike kilo sierra…

in the background (Adam’s pilot chatting: —- —– —–, ujung pandang…. bos…. ujung pandang jelas?)

Voice on DHI 574 cockpit: aiyyah…. cuaca di mike kilo sierra (means…. Makassar… ampun deh)

TGN 161: —-heading 260, 15 miles holding, trigana 161

Voice on DHI 574 cockpit: loh, ini DMEnya nih yah…

iya makanya juga ngaconya disitu

nah, ini mike kilo sierra

yah…

ATC: adam 574 confirm maintain heading 070 or tracking to DIOLA?

DHI 574: affirm

mach 74 maintaining 070…

Voice on DHI 574 cockpit : Bearing 074

anginnya dah mulai normal lagi

iyah….

ATC: Syahrizal confirm? (ATC asking for pilot’s name)

selamat tahun baru mas….

DHI 574: Gatu

ok dicopy, disampaikan nanti, Insyaallah….

Voice on DHI 574 cockpit: —- koq DMEmu beda sama DME gambarnya ini

iyah…

ngaco dia tuh brarti

dah ngaco dah emang …dah ngaco

udah mulai gambar bambu ini

udah, kita percaya ama ini aja deh…

hehehe… iyalah….

—- cewe-cewe

makanya, terlalu jauh banget

—-

___noise___

salah lagi ini dia….

—-

iya nih

coba.. tolong confirm posisi aja, confirm on radial sekian.. 124 DME gitu

(on the background, FO calling ATC)

ATC: go ahead

—- : —- —-

DHI 574: roger… adam 574 position is 125 miles mike kilo sierra, crossing radial 307 mike kilo sierra

Voice on DHI 574 cockpit: ok….. that’s confirm… that’s confirm

affirm

iya khan.. ngaco

ngaco FIDSnya udah —-, FMSnya…

FMS telah mengacaukan dirinya sendiri… UEDANN opo…

oi terbangnya melanglang buana eh….

TGN 161: trigana 161, maintain visibility now

ATC: standby one

Voice on DHI 574 cockpit: ini aja kep yah

coba ini.. apa.. ee.. gw pake ini aja deh untuk navnya, pake —- audio altitude

yes

yah ini aja

TGN 161: Trigana 161 request visibility now?

ATC: standby one

TGN 161: standby

Voice on DHI 574 cockpit: masuk ke….

fail aja

fail?

yah, vault aja nih

—-

ntar attitude (or) altitude aja nih

ada semua —- cable? (probably AM/Air Mechanic try to repair something on cockpit)

attitude (or) altitude? nggak..

yang laen…

ATC: trigana 161 the visibility 2 until 3 kilo mike and runway change, 290 degrees 08 knots

Voice on DHI 574 cockpit: (Adam’s AM: klo angin dan headingnya saja, masukin ini …)

TGN 161: copied, trigana 161

Voice on DHI 574 cockpit: —- SELCAL dan altitude

masukin ini

heading brapa nih kep? (FO asking)

zero… zero seven nine yah (captain)

iya

masukin ini keatas

TGN 161: trigana 161, request ILS.. visual at runway 13

ATC: trigana 161, ee.. roger make left turn now heading on zero zero one descent two thousand feet, clear ILS approach runway 13

Voice on DHI 574 cockpit: ini kep?

taro NAV lagi….

TGN 161: trigana 161, ….descent to two thousand confirm?

(in the background, warning sound ….—-….)

ATC : affirm

Voice on DHI 574 cockpit: taro NAV lagi, taro NAV lagi….

TGN 161: descent to two thousand, trigana 161

Voice on DHI 574 cockpit: yes?

taro NAV lagi (in the background, WARNING sound …. —- …. WARNING alarm)

taro NAV lagi

NAV!…… ok kep?

JANGAN DIBELOKIN Nih… kita —- —–

captain, captain, captain…

(WARNING sign…. ticking….)

aduh kep, kep, kep….

ya, ya…

Allahuakbar……. Allahuakbar…….. Allahuakbar…….. Allahuakbar……..

DHI 574: Mayday…..

Voice on DHI 574 cockpit: argh…

Allahuakbar….

DHI 574: MAYDAY… MAYDAY…!!

Voice on DHI 574 cockpit: Allahuakbar….

allahuakbar….

(…sounds like windshield kracking…)

argh…

allahuakbar….


NB :

  • DHI …. ICAO Code for Adam Air, such as GIA (Indonesia), MNA (Merpati), TGN (Trigana), LNI (Lion)
  • Mike kilo sierra = MKS …. Alat bantu navigasi (VOR) di Ujung Pandang
  • ATC …. Air Traffic Controller. Dalam percakapan ini adalah suara dari Ujung Pandang Approach (UPG APP).
  • DME = Distance Measuring Equipment….. alat bantu penentu jarak ke station tertentu.
  • DIOLA…. DR/Dead Reckoning point. Koordinat pada titik tertentu di bumi (used for navigation).
  • FO = First Officer…. Copilot.
  • FMS = Flight Management System…. Komputer di cockpit yang berfungsi mengatur penerbangan dari pesawat tsb.

Kalau dicermati, rekaman percakapan ini mirip dengan persoalan yang dihadapi almarhum Kapten Pilot Refri A Widodo dan kopilot Yoga di kabin pesawat naas itu. Berdasarkan penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pesawat yang membawa 96 penumpang ini awalnya dihantam cross wind (angin yang tiba-tiba muncul dari arah samping pesawat) yang membuat pesawat keluar dari lintasan. Pilot kehilangan posisi.

Berdasarkan rekaman pembicaraan antara kokpit AdamAir dengan Air Traffic Control (ATC) Makassar pesawat diduga keluar jalur lintasan penerbangan dari Surabaya-Manado. Kokpit AdamAir sempat meminta ATC Makassar memandunya.

Ketika pilot melaporkan adanya cross wind, radar ATC Makassar menangkap pesawat bergeser ke luar lintasan ke arah barat. ATC lantas meminta pesawat mengubah arah. Namun, sebelum mencapai jalur pesawat sudah hilang dari radar.

Sementara itu, berdasarkan analisis KNKT, pesawat yang terbang pada hari pertama tahun 2007 itu mengalami kerusakan alat bantu navigasi inertial reference system atau IRS.

Pilot mengalami disorientasi spasial, tidak menyadari kemiringan pesawat. Kemiringan pesawat mencapai 100 derajat dan posisinya menunduk 60 derajat. Pesawat meluncur sangat kencang dengan kecepatan Mach 0,926 atau setara dengan 1.100 kilometer per jam. Padahal, kecepatan normal Mach 0,82. Akibatnya pesawat tidak mampu lagi dikendalikan dan jatuh ke laut.


Related Article:

Sebentar lagi AdamAir juga akan jatuh

Landing in Bandung

6 orang memberi komentar:

Anonymous said...

Wuihhhh niat bener nulisnya

Wijoyo Simanjuntak said...

@bayu hebat:
cuma tertarik saja, soalnya aku merasa punya kedekatan dengan kejadian ini
coba baca http://wijooyoo.blogspot.com/2008/03/sebentar-lagi-adamair-juga-akan-jatuh.html

Anonymous said...

wah, ptama kali baca versi komplitnya dimari
makasih yak ^^

Wijoyo Simanjuntak said...

@hsifles:
sama-sama...
eniwei, mendengarkan percakapannya membuat bulu kuduk berdiri yah...
semoga para penumpang+awak pesawat diterima di sisinya...

Ronald Mangatur Hutabarat said...

ko tahu kenapa adam air jatuh,masak katanya test test pesan 1 lontong pake bala bala...pilotnya geto ngomong ke ATC terdekat...yah jatuh lha...coba dia minta toloong....yah tetap jatuh juga...huahahahahah....abiznya adam air kan gak ganti ekornya yg direkomendasikan dari pabrikan boeingnya...terus mang kata maama lorenng arus jatuh....heheheheh...mang mama lorent TUHAN geto

Wijoyo Simanjuntak said...

@Ronald Mangatur Hutabarat:
wah...kayaknya bukan mesan lontong deh, di transkrip dia ngeliatin cewe trus jadi salah belok deh...
si mama lauren memang ada meramal gt? perasaan dia cuma bilang bakalan ditemukan dalam 10 hari, padahal nga! dasar penipu dia...!