Hukum Kekekalan Energi

05 March 2008

Anak SMA pasti ingat betul kalau ditanyakan tentang hukum kekekalan energi (ya, setidaknya pernah dengar lah). Bunyinya: Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah bentuk.

ETotal-0=ETotal-1
Begitu kalau dituliskan secara lebih matematis. Energi bisa berubah bentuk dalam bentuk-bentuk tertentu, contohnya saja: benda bergerak memiliki energi kinetik, benda yang berada di ketingian memiliki energi potensial, lampu yang menyala memiliki energi cahaya dan energi panas, bahkan makanan yang kita makan juga memiliki energi (makanya klo kita membaca komposisi bahan makanan, ada tertulis "Energi......xxx kkal/yyy KJoule")

Itu hanya penjelasan tentang energi, ini dia real case yang terjadi baru saja. Hari ini, aku makan siang bareng B'Rocky dan B'Muara. Sabtu siang yang akan datang, B'Muara mengajakku datang ke kosannya untuk syukuran, dimana dia akan diwisuda pada hari yang sama. Kutanya tentang rencananya untuk kuliah di Inggris, dia pun menjawab, "Mungkin masih menunggu waktu yang tepat, soalnya aku masih ingin menghirup udara bebas dulu". Dan percakapan pun berlanjut tentang kehidupan sosial kita di kampus.

Ada 1 hal yang sangat menarik, dia mengatakan Hukum Kekekalan Energi (salah satu hukum yang sangat kukuasai saat SMA dulu), tapi kali ini hanya sebagai analogi dalam kehidupan sosial. Setiap hal yang kita lakukan, sebaiknya jangan dilandasi karena kebutuhan ataupun keinginan agar orang lain melakukan hal yang sama kepada kita. Contohnya: saya menolong kamu supaya nanti suatu saat ketika saya butuh maka kamu harus menolong saya. Contoh lainnya: saya suka sama kamu, makanya saya melakukan hal yang baik kepada kamu, supaya kamu juga suka sama saya.

Hukum kekekalan energi yang dimaksud adalah, semua perbuatan baik haruslah dilakukan tanpa maksud-maksud tersebut. Perbuatan baik kita harus dilakukan karena adanya Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita, kita harus mengalami kepenuhan dulu, lalu bisa membagikannya kepada orang lain dalam bentuk kebaikan. Energi a.k.a kebaikan itu pun nantinya akan kembali kepada kita "suatu saat dalam bentuk yang lain" di waktu yang tidak terduga.

Marilah kita dipenuhi Roh Kudus, marilah kita dipenuhi informasi, marilah kita dipenuhi kecukupan, agar kita bisa segera membagikan kebaikan itu kepada orang lain.

Sebuah ember, kalau diisi dengan air terus-menerus suatu saat akan penuh dan meluap-luap. Tapi kalau dialirkan melalui keran di ketinggian tertentu dan dengan debit tertentu, ember tersebut tidak akan kehabisan air, malahan air yang mengalir keluar bisa menjadi kebaikan bagi orang banyak.

Hari ini, "Aku belajar untuk memberi dengan tulus dan menghargai pertolongan orang lain". Terima kasih untuk semua orang yang pernah menolong aku, kalian adalah teman-teman terbaikku.

0 orang memberi komentar: