Mengasihi musuh

03 April 2008

Bahan saat teduh hari ini kubaca dari buku "Renungan Harian", mengacu kepada Lukas 6:27-36
6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
Ayat di atas sudah sangat sering kubaca, kudengarkan dan kupahami, tapi entah mengapa sulit untuk diterapkan. Kadang ketika ingin melakukan seperti apa yang dikatakan Firman Tuhan, objek yang dituju malah menolak...jadi makin kesel aja. Contohnya waktu foto angkatan, ada seorang teman yang kuajak foto bareng, tapi menolak dengan alasan mau sembahyang lah, padahal dia di situ terus kok, untungnya hari itu aku tetap bisa menahan emosi. Ah, sudahlah...hidup akan tetap berjalan

Yesus mengajarkan bahwa sebagai anak Allah, kita harus berbuat lebih bagi sesama. Lebih dari biasa. Kalau dunia mengajarkan "kasihilah saudaramu, bencilah musuhmu", Yesus mengajarkan "kasihilah juga musuhmu". Dunia mengajarkan "balas dendam jika perlu", Yesus mengajarkan supaya kita mengalah dan mengampuni. Dunia mengajar kita berbuat baik kepada orang yang berjasa kepada kita, sedangkan Yesus mengajarkan kita untuk berbuat baik, bahkan terhadap musuh. Mengapa demikian? Karena Bapa kita begitu murah hati. Jadi, kita pun harus menunjukkan kemurahan hati Bapa kepada orang lain.

Di tengah dunia yang kasihnya penuh hitung-hitungan, Yesus mengajak kita menunjukkan kasih yang habis-habisan.

0 orang memberi komentar: