Hidup itu penuh perjuangan

19 June 2008

Ntah kenapa hari ini berjalan begitu lambat. Memang hari "ini" selalu unik, penuh dengan keceriaan dan tawa, kesedihan dan tangis, keringat dan perjuangan, lelah dan helaan napas, istirahat dan kedamaian, kekuatan dan tekad. Seperti kata-kata bijak yang terucap di film "Kungfu Panda" yang semalam kutonton bersama Ronald dan Niko,

Yesterday is history
Tomorrow is mistery
Today is gift
That is why today called present

Hmm, seorang teman saya yang "terpaksa" harus "pertukaran mahasiswa" mengatakan, "Bagaimanapun hidup terus berjalan, tidak ada yang perlu disesalkan, tapi kita harus ingat untuk memperbaiki segala sesuatu untuk mencapai sasaran kita". Kalimat ini sangat bermakna seandainya kudengar ketika aku mengalami kejatuhan, seperti ketika mendapat PAHE (Paket Hemat 10 SKS) februari 2006 lalu. Tapi tak kudengar dari seorang teman pun, namun dia yang saat ini sedang down mampu mengucapkannya dengan tegas.

Ketika hanya 10 SKS, apa yang terjadi? Ada yang berkata, "Ya itu salah dia, kenapa terlambat", yang lain berkata, "Ah, itu biasa saja, sudah untung diberi 10 sks, daripada 0", dan banyak kalimat-kalimat lain yang menjatuhkan mental dan menyalahkan objek yang bernama Wijoyo. Hmm, saat ini aku berpikir aku ga akan menyalahkan mereka, seperti yang kulakukan dengan menuliskan "Angkatan ini tidak kompak, cuma tahu senang-senang doang, tanpa peduli permasalahan orang lain" di kuliah strategi algoritmik. Ya begitulah, mereka adalah orang-orang pintar yang memang harus memikirkan diri sendiri dahulu, angkatan yang terpilih dari seluruh manusia ter-pintar Indonesia tahun 2004.

Belajar dari kejadian itu, mengambil contoh kasus teman kosanku, aku tidak menyalahkannya, tapi kalimat yang terucap adalah sesal, "Maaf, aku ga selalu ngingetinmu untuk pergi kuliah". Dia berada di titik terendah dalam hidupnya, tugas kita adalah mengangkatnya. Aku bukan seperti junior-junior yang menolak menerima tambahan objek baru yang tidak berdaya di kelompoknya.
Tidak ada yang kebetulan

Memang untuk mencapai sasaran, tidak hanya dengan tidur di bawah naungan selimut yang hangat atau berkhayal dengan tangan menopang dagu. Untuk mencapai segala sesuatunya diperlukan perjuangan. Bayangkan "Liem Swie Liong" yang dulunya hanya seorang imigran gelap dari china, dia hanyalah seorang buruh panggul di pelabuhan laut tanjung emas, namun dia menjungkirbalikkan fakta dengan pernah menjadi orang terkaya di Indonesia. Memang setiap orang tidak luput dari cela, tapi kita harus melihat kerja kerasnya itu.

Bahkan untuk mendapatkan cinta pasangannya, seseorang harus mengorbankan banyak waktu, tenaga, materi, dan pikiran. Hmm, sesuatu yang belum pernah kulakukan sebelumnya...munginkah aku masih berpikir belum saatnya?

Sasaran atau cita-cita tidak hanya ditulis, seperti yang kutulis di buku Cliff TOEFL Preparation yang kubeli di Titi Gantung tahun 2001, "Wijoyo Batara Frans Simanjuntak, ST, lulusan T. Informatika ITB", ada keringat sebagai ganti perjuangan itu.
Hidup adalah perjuangan

Setidaknya aku masih memiliki tenaga untuk meneruskan perjuangan itu. Dan masih ada kedua orang tuaku yang mengisi semangat itu hari demi hari.


0 orang memberi komentar: