Mawarmu dan Kupu-kupuku

20 December 2008


Mimpi dan masa depan
tentang sayap kupu-kupu
menuju rumah cinta
yang mesti lewat di atas mawar
dan bangunan di sudut parasmu
terus menduga
 Adakah sekutu yang menuntunku ?

lalu tanpa meranting
menyapa suir-suir halimun
seperti bayang-bayang
memanggil ruh dalam dekapan
inilah tubuhku
semaput menguliti percakapan

tentang nama samaran
di antara bendera beliamu
perempuan dan gaun kepadaku
kemana saja
hidup kita membaringkan
kuluman senyum
 Mengingatkan pada kuncup pagi

kadang-kadang melukis
warna-warni birahi
yang gugur
sebelum melubangi kerinduan
di misteri mawar-mawar

Maka penyair tak lain
hanya kesempatan membuat
kejujuran
dan mimpi masa depan
melempar sejarah kita
menerbangkan kupu-kupu
dari parasmu

6 orang memberi komentar:

Gumi Angga said...

Oh bang joyo...
aku tak tau... kau bisa romantis juga...

heheheh.

Wijoyo Simanjuntak said...

@tante angga:
i do...really do bahkan :)

Anonymous said...

Romantis juga Kamu tunggane ya..
Horas bah... boru juntak do itomuna di Jabu
SAlam kenal ma Ate Tunggane...

Wijoyo Simanjuntak said...

@Mr Bien:
terima kasih Lae...salam buat ito ku itu...

Anonymous said...

Wedeeehhhhhh...

Wijoyo Simanjuntak said...

@harikuhariini:
wow kk wow...hehehe