Mencari Pelarian

15 September 2008

Hiruk pikuk di dunia seorang mahasiswa memang membuat aku terkadang stress. Yang menjadi poin utama pembuat stress ini umumnya masalah kuliah (TA/skripsi), organisasi, pacaran (apalagi karena aku sedang PDKT), keuangan, kehidupan kerohanian, pertemanan dan masalah-masalah lainnya.

Tidak semua masalah yang muncul bisa kutangani atau 'ingin' langsung kuselesaikan. Terkadang kata hati menyuruhku untuk membiarkannya dan mengendapkannya di sungai, dan membiarkannya berlalu bersama arus sungai. Yah...mencari pelarian dan melupakan masalah itu sejenak, memang menjadi kebiasaanku.

Pelarianku bermacam-macam...mulai dari menyendiri di kamar sambil bermain game atau menonton film, jalan-jalan ke tempat teman dan menghabiskan waktu dengan bermain kartu, nongkrong di kafe dan menikmati malam sambil menulis puisi atau mengamati orang tertawa dengan pasangannya, kadang-kadang aku juga pergi ke bukit pakar atau ke lembang membawa teleskopku dan mengamati lekuk-lekuk bulan ketika purnama, dan yang paling tidak masuk akal namun sering kulakukan adalah menghadiri acara-acara di sebuah profesional community, termasuk menulis blog dan bertemu dengan teman-teman dari dunia maya. Percaya ga percaya, aku udah setahun lebih mencari-cari pelarian.

Hingga akhirnya, saat ini kutemukan tempat pelarianku yang terbaru, Yesusku, Tuhanku. Aku ingin kembali padaMu. Entah berapa lama aku tidak bersekutu denganMu, entah sudah berapa lama aku ga ngobrol panjang lebar denganMu. Kuakui aku memang orang yang sombong, baru memperoleh keberhasilan sedikit, langsung lupa denganMu. Bapaku, masihkah diriMu mau menerima diriku setelah kesombonganku selama ini, masihkah dirimu mau mengampuniku?


Aku ingin kembali mencintaiMu...
Aku ingin bertumbuh dengan Kau selalu disampingku...
Aku ingin hidup selamanya denganMu...

2 orang memberi komentar:

Anonymous said...

ada ga sih obat-obat tradisional yang bisa nyembuhin kanker darah...

Wijoyo Simanjuntak said...

@yuni:
Kalau tradisional artinya belum ada pembuktian secara klinis. Dalam hal tradisional, sebenarnya banyak hal yang bisa menyembuhkan. Saya percaya sugesti sekalipun bisa. Dan tidak tertutup kemungkinan dengan ramuan-ramuan dari "dukun" atau sejenisnya. Namun setiap orang memiliki kepercayaan masing-masing...