Anger and Decission

06 June 2010

Lama sudah tak menuangkan ide pikiran dalam blog ini. Sebenarnya ada banyak hal yang terjadi selama beberapa bulan terakhir, namun ada beberapa hal yang paling berkesan. Pertemuan, membuat keputusan, mengambil langkah masa depan, melihat kekerasan terjadi...dan semua itu meninggalkan jejak penuh warna. Semua warna cerah, dan termasuk hitam di dalamnya.

Malam itu aku teringat akan nasehat almarhum ayahku, "kalah jadi abu, menang jadi arang". Ah, selama ini aku belajar untuk menahan amarah agar tidak pernah menjadi kekerasan. Namun apa dikata, masih dalam tahap membelajarkan diri untuk lebih rendah hati dan menerima keadaan, sehingga malam itu aku ingin menghajar seorang pengendara sepeda motor. Walaupun tidak sampai terjadi, namun emosiku sudah meluap saat itu. Aaargh...jangan lagi lah, aku sudah melihat bagaimana perebutan anak mengakibatkan kekerasan dalam rumah tangga dan berujung kepada jalur hukum. Benar-benar kalah jadi abu, menang jadi arang.

Tentang membuat keputusan, akhirnya dengan bulat tekad aku menghapus seluruh kenangan lama and take a decission to have a new relationship. Aku juga akhirnya mengubah keputusan lamaku yaitu melanjut kuliah ke jerman menjadi bekerja di sebuah badan usaha milik negara. Walaupun atas desakan orang tua dan keluarga juga, tapi amanah tetap akan dijalankan dengan tanggung jawab tanpa ada kata "menyesal" di kemudian hari. Memang di dalam transformasi tahap kedua ini, terlalu sulit rasanya mengambil keputusan yang terbaik, namun semuanya sudah mempertimbangkan resource yang ada saat ini, harapan keluarga, kemungkinan berubah dan resiko-resiko yang mungkin terjadi di masa depan. Aku berharap, sebuah kalimat yang kutuliskan sekitar 7 tahun lalu di binderku bisa menjadi nyata di tempat kerja yang kupilih ini.

Dr. Wijoyo Batara Frans Simanjuntak, ST, MBA
Dirut PT. PLN (persero)
Dosen ITB

Note:

  • ST bukan Sintua tapi Sarjana Teknik
  • MBA bukan Married By Accident tapi Master of Business Administration

Walaupun masih jauh di depan dan banyak hal yang mungkin terjadi, tapi mari kita amin kan dulu lah. Hehehe. In God we trust. GBU